Lokasi : Tebu Ireng, Jombang
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah, ana masih diberi rizki berupa kesehatan dan kesempatan oleh Gusti Allah, sehingga ana masih bisa untuk berkeliling berziarah ke makam makam para auliya'. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan sedikit share pengalaman ana pas waktu ziarah makam ke makamnya KH. Hasyim Asy'ari dan Gus Dur(KH. Abdurrahman Wahid) yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. Perjalanan dari Malang-Jombang sekitar 2 jam. Naik sepeda motor, kalo naiknya kebut kebutan mungkin 1 jam setengah nyampek, tapi kan lebih baik, seng sak madyone mawon. Seng penting gliyak gliyak lakon tumindak. Alon Alon penting klakon. Lokasi makam beliau berada di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, disitu juga dimakamkan sanak sodara beliau, antara lain anak beliau KH. Wahid Hasyim, dan cucu beliau KH. Abdurrachman Wahid.
KH Hasyim Asyari adalah putra ketiga dari 10 bersaudara . Ayahnya bernama Kyai Asyari, pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. Ibunya bernama Halimah. Sementara kesepuluh saudaranya antara lain: Nafi'ah, Ahmad Saleh, Radiah, Hassan, Anis, Fatanah, Maimunah, Maksum, Nahrawi dan Adnan. Berdasarkan silsilah garis keturunan ibu, KH. Hasyim Asy'ari memiliki garis keturunan baik dari Sultan Pajang Jaka Tingkir juga mempunyai keturunan ke raja Hindu Majapahit, Raja Brawijaya V (Lembupeteng). Berikut silsilah berdasarkan KH. Hasyim Asya'ari berdasarkan garis keturanan ibu:
Muhammad Hasyim Asy'ari putra Halimah putri Layyinah putri Sihah Putra Abdul Jabar putra Ahmad putra Pangeran Sambo putra Pengeran Benowo putra Joko Tingkir (Mas Karebet) putra Prabu Brawijaya V.
KH Hasyim Asyari belajar dasar-dasar agama dari ayah dan kakeknya, Kyai Utsman yang juga pemimpin Pesantren Nggedang di Jombang. Sejak usia 15 tahun, ia berkelana menimba ilmu di berbagai pesantren, antara lain Pesantren Wonokoyo di Probolinggo, Pesantren Langitan di Tuban, Pesantren Trenggilis di Semarang, Pesantren Kademangan di Bangkalan dan Pesantren Siwalan di Sidoarjo.
Pada tahun 1892, KH Hasyim Asyari pergi menimba ilmu ke Mekah, dan berguru pada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Mahfudh at-Tarmisi, Syekh Ahmad Amin Al-Aththar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said Yamani, Syekh Rahmaullah, Syekh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As-Saqqaf, dan Sayyid Husein Al-Habsyi.
Di Makkah, awalnya K.H. Hasyim Asy'ari belajar dibawah bimgingan Syaikh Mafudz dari Termas (Kediri) yang merupakan ulama dari Indonesia pertama yang mengajar Sahih Bukhori di Makkah. Syaikh Mafudz adalah ahli hadis dan hal ini sangat menarik minat belajar K.H. Hasyim Asy'ari sehingga sekembalinya ke Indonesia pesantren ia sangat terkenal dalam pengajaran ilmu hadis. Ia mendapatkan ijazah langsung dari Syaikh Mafudz untuk mengajar Sahih Bukhari, dimana Syaikh Mahfudz merupakan pewaris terakhir dari pertalian penerima (isnad) hadis dari 23 generasi penerima karya ini. Selain belajar hadis ia juga belajar tassawuf (sufi) dengan mendalami Tarekat Qadiriyah dan Naqsyabandiyah.
KH. Hasyim Asy'ari juga mempelajari fiqih madzab Syafi'i di bawah asuhan Syaikh Ahmad Katib dari Minangkabau yang juga ahli dalam bidang astronomi (ilmu falak), matematika (ilmu hisab), dan aljabar. Di masa belajar pada Syaikh Ahmad Katib inilah Kyai Hasyim Asy'ari mempelajari Tafsir Al-manar karya monumental Muhammad Abduh. Pada prinsipnya ia mengagumi rasionalitas pemikiran Abduh akan tetapi kurang setuju dengan ejekan Abduh terhadap ulama tradisionalis.
Gurunya yang lain adalah termasuk ulama terkenal dari Banten yang mukim di Makkah yaitu Syaikh Nawawi al-Bantani. Sementara guru yang bukan dari Nusantara antara lain Syaikh Shata dan Syaikh Dagistani yang merupakan ulama terkenal pada masa itu.
Itu sedikit mengenai riwayat beliau yang saya kutip dari berbagai sumber. Dan ini ada beberapa dokumentasi waktu saya ziarah ke Makam Beliau. hehehe, biasa, anak muda dimanapun selalu ingin foto foto, soalnya kata temen ana, No Pict = Hoax(Bohong).
Ini masjid Tebu Ireng
Ini adalah tempat untuk beristirahat(tapi : khusus untuk keluarga santri)
Jalan menuju makam Beliau, makamnya pas berada dibelakang masjid
Dan yang ini adalah . . . .
2 comments:
kapan iki? -_-
wahaha, wis suwi kek,
tahun wingi kae,
mbolang dewe , , , :p
Post a Comment